Selasa, 09 Desember 2008

Muhammad Rinduku..

Kalau kau mencintai Muhammad
ikutilah dia
sepenuh hati

apa yang dikatakan
apa yang dilakukan
ikuti semua
jangan kau tawar lagi
sebab ialah lelaki utama itu

memang jalan yang ditempuhnya
sungguh susah
hingga dengannya terbelah bulan

tapi kalau kau mencintai Rosul
ikutilah dia
sepenuh hatimu

dan akan sampailah kau
padaNya

(April 2003)

Senin, 08 Desember 2008

1 day before ISO..

1 day before ISO..

1 day before ISO..
smua org stress..
smua org jd aneh..

1 day before ISO..
smua terlihat..
smua jd nyata..
mana yg tmn..
mana yg cuma ngaku2 tmn..

1 day before ISO..
he comes to me..
and the other comin' closer..

1 day before ISO..

its all up to u God ... its all up to U..

- at Fundraising room, alone , in the middle of Ied Mubarok Day -

Sabtu, 22 November 2008




Your Brain is 67% Female, 33% Male



Your brain leans female

You think with your heart, not your head

Sweet and considerate, you are a giver

But you're tough enough not to let anyone take advantage of you!

Senin, 17 November 2008

BEDA SALAF DENGAN SALAFI SEBUAH MAKAR UNTUK MENJATUHKAN MANHAJ SALAFI

Oleh

Abu Ahmad As-Salafi

TAQDIM
Di antara karakateristik ahli bid’ah dari masa ke masa bahwasanya mereka selalu mencela dan mencoreng citra Ahli Sunnah wa Jama’ah untuk menjatuhkan umat dari al-haq. Al-Imam Abu Hatim Ar-Razi berkata : “Ciri ahli bid’ah adalah mencela ahli atsar’ (Ahlu Sunnah hlm. 24). Al-Imam Abu Utsman Ash-Shobuni rahimahullah berkata : “Tanda yang paling jelas dari ahli bid’ah adalah kerasnya permusuhan mereka kepada pembawa sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka melecehkan dan menghina ahli Sunnah dan menamakan ahli Sunnah dengan Hasyawiyah, Jahalah, Dhohiriyyah, dan Musyabbihah” [Aqidah Salaf Ashabul Hadits, hlm. 116]

Diantara deretan buku-buku “hitam” yang mencela Salafiyyin dan Dakwah Salafiyyah adalah buku Beda Salaf dengan Salafi yang beredar baru-baru ini di tanah air, buku ini sarat dengan syubhat-syubhat yang sangat berbahaya.

Untuk menunaikan kewajiban kami dalam nasehat kepada kaum muslimin dan membela dakwah yang haq maka dengan memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan kami paparkan studi kritis terhadap buku ini agar menjadi kewaspadaan dan peringatan bagi kita semua.

PENULIS DAN PENERBIT BUKU
Judul asli buku ini adalah Kasyful Haqa’iq Al-Khafiyyah Inda Mudda’is Salafiyyah, ditulis oleh Mu’tab bin Suryan Al-Ashimi, diterjemahkan oleh Wahyuddin dan Abu Ja’far Al-Indunisy, dan diterbitkan oleh Media Islamika Solo cetakan pertama Agustus 2007

Sebagai catatan bahwa terjemahan dari kitab asli buku ini hanya sampai hlm. 88, adapun hlm. 89-223 adalah tambahan dari penerbit.

MENYEBARKAN KERAGUAN “MANHAJ TASHNIF”
Tashnifunnas (klasifikasi manusia) yaitu menisbahkan pelaku bid’ah kepada kebid’ahannya, menisbahkan pendusta kepada kedustaannya, dan menisbahkan seorang yang dijarh kepada jarhnya sebagaimana di dalam kitab-kitab jarh wa ta’dil.

Penulis telah menyebarkan keragu-raguan terhadap manhaj tashnif ini dengan menyebutnya sebagai tugas iblis!! (hlm. 45), dan dia sebut sebagai fitnah!! (hlm.58).

Padahal tashnif ini adalah haq tidak ada keraguan di dalamnya, Ahli Sunnah wal Jama’ah telah sepakat atas shahihnya penisbatan orang yang dikenal dengan suatu kebid’ahan kepada bid’ahnya sebagaimana diketahui oleh setiap orang yang mau menelaah kitab-kitab salaf. Barangsiapa yang dikenal dengan bid’ah Qodar maka dia dikatakan Qodari, barangsiapa yang dikenal dengan bid’ah Khowarij maka dia dikatakan Khoriji, barangsiapa yang dikenal dengna bid’ah Irja’ maka dia dikatakan Murji’, barangsiapa yang dikenal dengan bid’ah Rofdh maka dia dikatakan Rofidhi, dan seterusnya.

Tashnif ini juga terdapat dalam hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti penisbahan kelompok pengingkar takdir kepada bid’ah mereka sebagaimana dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Qodariyyah adalah Majusinya umat ini, jika mereka sakit maka janganlah kalian menjenguk mereka, dan jika mereka mati maka janganlah kalian melawat mereka’ [Diriwaytkan Abu Dawud dalam Sunannya 4/222 dan dihasankan Syaikh Al-Albany dalam Shahihul Jami’ : 4442]

Demikian juga kelompok Khowarij yang diisyaratkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam hadits-hadits yang banyak sekali yang mencapai derajat mutawatir.

Tashnif ini juga terdapat di dalam perkataan para Salafush Shalih dari kalangan sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan para imam, seperti riwayat dari Abu Umamah bahwasanya dia menafsirkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka” [Al-An’am : 159]

Dia tafsirkan abahwa mereka adalah Khowarij. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir 2/197]

Abdullah bin Abi Aufa –salah seorang sahabat- berkata : “Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat Azariqoh! Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat Azariqoh! Sungguh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kami bahwa mereka adalah anjing-anjing neraka”. Berktalah perawi darinya : “Azariqoh saja atau Khowarij semuanya?” Dia berkata : “Bahkan Khowarij semuanya” [Diriwayatkan oleh Ahmad di dalam Musnadnya dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam Dhilalul Jannah fi Takhrijis Sunnah]

Al-Imam Sufyan bin Uyainah berkata tentang Ismail bin Humaid : “Dia adalah Baihasi”. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata : “Baihasiyyah adalah nama sebuah kelompok Khowarij dari kelompok Shofariyyah yang memandang wajibnya memberontak kepada para pemimpin yang curang” [Lihat Tahdzibut Tahdzib 1/305]

Al-Imam Abu Dawud berkata tentang Ishaq bin Robi’:”Dia adalah Qodari’ [Lihat Tahdzibut Tahdzib 1/203]

Maka tashnifunnaas adalah hal yang disepakti oleh umat ini dan bukanlah perkara yang baru.

KONTRADIKSI PENULIS
Penulis begitu sinis terhadap manhaj tashnif tetapi dia sendiri memakainya, di dalam hlm. 71-72 dari bukunya ini dia klasifikasi lawan-lawannya menjadi 6 kelompok : (1). Al-Hasadah (orang-orang yang hasad), (2), Al-Qo’adah[1] (orang-orang yang tidak memiliki peran di dalam dakwah), (3). Al-Murtaziqoh (para pencari kesenangan pribadi), (4). Al-Muqallidun (orang-orang yang taklid), (5). Al-Makhdu’un (orang-orang yang terpedaya), dan (6). An-Naqimun (para pembalas dendam)!

Kami katakan :”Duhai alangkah miripnya hari ini dengan kemarin, dahulu Muhammad Surur membagi lawan-lawannya menjadi 6 tingkatan penghambaan : (1) George Bush presiden Amerika. (2). Para penguasa di negeri-negeri Arab. (3). Para pembantu penguasa negeri-ngeri Arab dari para menteri, para penasehat, dan yang lainnya. (4, 5,dan 6) adalah para pejabat tinggi di kementrian. Kemudian dia katakan bahwa para ulama Saudi seperti Syaikh Bin Baz rahimahullah, Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah dan Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidhahullah sebagai budak-budak budaknya budak dan majikan mereka adalah orang Nasrani!!! [Majalah As-Sunnah Al-Britaniyyah, edisi 26 Jumada Ula 1413H, hlm. 2-3]

“Hati mereka serupa . sesungguhnya kami telah menjelaskan tanda-tanda kakuasaan Kami kepada kaum yang yakin” [Al-Baqarah : 118]

Dan lihatlah bagaimana teman-teman Muhammad Surur dari kelompok Quthbiyyin membagi para ulama menjadi ulama yang faham waqi’ dan ulama yang tidak fawah waqi’, mereka merendahkan dan melecehkan para ulama Salafiyyin dengan mengatakan bahwa mereka bukanlah rujukan kaum muslimin karena mereka tidak faham waqi’ (realita) sebagaimana dikatakan oleh Salman dalam Majalah Al-Ishlah Emirat Arab edisi 223 28/1, dan Abdurrahman Abdul Khaliq dalam kitabnya Khuthuth Roisiyah Liba’tsil Ummah Islamiyyah hlm. 73-78 (Lihat Madarikun Nazhar hlm. 271 dan Jama’ah Wahidah hlm. 40). Di sisi lain mereka membagi ulama menjadi ulama sulthon (ulama penguasa) dan sulthonul ulama yaitu kelompok mereka sebagaimana dikatakan oleh Aidh Al-Qorni di dalam Qoshidahnya yang berjudul Da’il Hawasyi Wakhruj (tinggalkanlah para antek penguasa dan keluarlah)!

Maka kami katakan bahwa penulis bersikap plin-plan dalam menyikapi tashnif, jika tashnif dirasa merugikannya maka dia tolak, dan jika dirasakan menguntungkannya maka dia pakai. Hal seperti inilah yang dilakukan oleh para ahli bid’ah dan pengekor hawa nafsu, mereka mengklasifikasi manusia semau mereka sesuai dengan hawa nafsu mereka, mereka mengklasifikasi para ulama menjadi ulama politik dan ulama haidh dan nifas!. Di sisi lain tatkala para ulama sunnah mentashnif (mengklasifikasi) para gembong mereka kepada masing-masing kebid’ahan mereka maka dengan serentak mereka marah dan membabi buta, mereka sebarkan keragu-raguan kepada umat tentang masalah tashnif yang haq dengan maksud untuk melindungi nama dan kedudukan gembong-gembong mereka.

MENYEBARKAN KEBENCIAN TERHADAP ISTILAH SALAFI DAN SALAFIYYAH
Penulis begitu getol di dalam menyebarkan kebencian terhadap nisbah salafi dan salafiyyah, dia katakan bahwa nisbah as-salafi atau al-atsari sebagai suatu kesombongan! (hlm. 42). Bahkan dia buat manusia ngeri memakai istilah salafi dengan dia katakan bahwa para pengaku salafi adalah pelaku kejahatan! (hlm.74).

Padahal tidak ada yang lebih membanggakan seorang muslim dari menisbahkan diri kepada salaf, lafadz salafiyyah atau salafi tidaklah digunakan oleh para ulama Ahli Sunnah kecuali dalam kebaikan, lihatlah dalam kitab-kitab para ulama terutama dalam kitab-kitab biografi mereka tidaklah menyebut salaf atau salafi melainkan sebagai pujian, begitu sering para ulama menyebutkan biografi seseorang dan menyebutkan di antara manaqibnya adalah karena dia berjalan diatas manhaj salafi.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : “Tidak ada cela bagi orang yang menampakkan madzhab salaf, menisbahkan diri kepadanya, dan membanggakannya, bahkan wajib diterima semua itu darinya dengan kesepakatan ulama. Karena sesungguhnya madzhab salaf adalah haq, jika dia sesuai dengan salaf secara lahir dan batin, maka dia seperti seorang mukmin yang di atas kebenaran secara lahir dan batin” [Majmu Fatawa 4/149]

Al-Hafidz Adz-Dzahabi rahimahullah sering menyebutkan nisbah kepada salaf (as-salafi) ketika menyebutkan biografi para ulama.:

a) Ketika menyebutkan biografi Ya’qub bin Sufyan Al-Fasawi dalam Siyar A’lamin Nubala 13/183 berkata : “Aku tidaklah mengetahui Ya’qub Al-Fasawi kecuali seorang salafi”

b). Ketika menyebutkan biografi Muhammad bin Muhammad Al-Bahrani beliau berkata : “Dia adalah seorang yang beragama, baik, dan seorang salafi” [Mu’jam Syuyuh 843]

c). Ketika menyebutkan biografi Al-Imam Daruquthni beliau mengatakan :”Dia tidak pernah masuk sama sekali dalam ilmu kalam dan jadal, bahkan dia adalah seorang salafi’ [Siyar 16/457]

d) Ketika menyebutkan biografi Abu Thohir As-Silafi beliau mengatakan :”As-Silafi diambil dari kata As-Salafi yaitu yang berjalan di atas madzhab salaf” [Siyar 21/6]

e). Ketika menyebutkan biografi Al-Hafidzh Ibnu Sholah rahimahullah beliau mengatakan : “Dia adalah seorang salafi, bagus aqidahnya ..” [Tadzkirotul Huffadz 4/1431]

Dan merupakan hal yang dimaklumi bahwa kelompok-kelompok bid’ah sangat menjauhi intisab kepada salaf, sampai-sampai kelompok yang mengaku beraqidah salaf pun juga menjauhi dan menghindari penisbatan kepada salaf, inilah syi’ar ahli bid’ah dari masa ke masa sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Syi’ar ahli bid’ah adalah tidak mau ittiba’ kepada salaf” [Majmu Fatawa 4/100]

Kelompok-kelompok bid’ah ini mengetahui bahwasanya dengan meninggalkan intisab kepada salaf maka mereka dengan leluasa menghukumi segala sesuatu dengan akal mereka, perasaan mereka dan eksperimen-eksperimen mereka!

Inilah realita yang menujukkan keagungan takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar nampak jelas dakwah yang haq dari setiap kebatilan yang hendak menyerupainya, dan agar dakwah yang haq murni dari segala macam kotoran hendak mencampurinya.

MEMBUAT OPINI BAHWA PARA ULAMA MEMBENCI NISBAH SALAFI DAN SALAFIYYAH
Penulis banyak menukil perkataan para ulama yang mengesankan bahwa para ulama tersebut tidak suka kepada nisbah As-Salafi, Al-Atsari, As-Salafiyyah dan yang semisalnya. Nukilan-nukilan ini harus dicek ulang karena kedustaan adalah ciri khas dari setiap ahli bid’ah, Al-Imam Ali bin Harb Al-Maushili berkata :”Setiap ahli hawa (pengekor hawa nafsu) selalu berdusta dan tidak peduli dengan kedustaannya!” (Diriwayatkan oleh Al-Khatib Al-Baghdadi dalam Al-Kifayah hlm. 123) Di antara nama-nama yang dicatut oleh penulis dari para ulama adalah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, dan Syaikh Shalih Al-Fauzan

Padahal kenyataan yang sebenarnya bahwa para ulama yang disebut nama-namanya di atas selalu mengajak manusia agar ittiba’ kepada manhaj salafi sebagaimana di dalam nukilan-nukilan berikut ini.

Syaikh Ibnu Baz pernah ditanya :”Apa yang engkau katakan terhadap orang yang memberi nama dengan As-Salafi dan Al-Atsari, apakah hal itu termasuk tazkiyah?” Beliau rahimahullah menjawab :”Kalau memang benar dia Atsari (menapaki atsar pendahulunya) atau Salafi (mengikuti pemahaman Salaf As-Shalih) maka tidak mengapa, semisal apa yang dikatakan para salaf, mereka mengatakan ‘Fulan Salafi, Fulan Atsari’, ini adalah sebuah tazkiyah yang seharusnya, tazkiyah yang wajib’ [Muhadhoroh dengan tema Haq Al-Muslim tgl. 16/1/1423H di Thoif]

Berkata Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafidhahullah :”Penamaan dengan As-Salafiyah apabila memang benar maka tidak mengapa, namun apabila cuma sekedar pengakuan belaka, maka tidak boleh menamakan dengan As-Salafiyyah karena ia tidak berada pada manhaj Salaf” [Al-Ajwibah Mufidah. 15]

Telah datang suatu pertanyaan kepada Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidhahullah yang berbunyi :”Apakah salafiyyah adalah suatu hizb (kelompok) dan apakah menisbahkan diri kepadanya adalah hal yang tercela?” Maka beliau menjawab :”Salafiyah adalah Firqotun Najiah (kelompok yang selamat) mereka adalah Ahli Sunnah wal Jama’ah, bukan suatu hizb yang dinamakan sekarang sebagai kelompok-kelompok atau partai-partai, sesungguhnya dia adalah suatu jama’ah, jama’ah yang berjalan di atas sunnah.. maka Salafiyyah adalah jama’ah yang berjalan di atas madzhab Salaf dan di atas jalan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, dan dia bukanlah salah satu kelompok dari kelompok-kelompok yang muncul sekarang ini, karena dia adalah jama’ah yang terdahulu dari zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terus berlanjut terus menerus di atas kebenaran dan nampak hingga hari Kiamat sebagaimana diberitakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam” [Dari kaset yang berjudul At-Tahdzir Minal Bida’]

Dan termasuk mereka juga (para ulama yang membolehkan penisbahan tersebut) Syaikh Al-Fadzil Ali bin Nasir Faqihi di dalam kitabnya Al-Fath Al-Mubin Bir –Rod Ala Naqd Abdillah Al-Ghumari Likitabil Arbain” [Lihat Kun Salafiyan Alal Jaddah 44]

MENCOMOT FATWA-FATWA ULAMA YANG SEJALAN DENGAN KEPENTINGAN MEREKA
Diakhir buku penerbit menambahkan lampiran-lampiran buku mereka ini yang dua kali lipat dibandingkan dengan buku aslinya, di antara lampiran-lampiran tersebut terdapat Fatwa Lajnah Daimah yang mengkritik sebagian tulisan dari Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi, yang pada hari-hari ini Hizbiyyun begitu semangat di dalam menebarkannya.

Sikap para hizbiyyun ini sangat mengherankan sekali, karena sepanjang sejarah perjalanan mereka baru kali ini mereka begitu antusias untuk menukil sebuah fatwa dari para ulama Saudi Arabia. Tempo hari mereka menuding para ulama Saudi hanyalah ulama haid dan nifas, tidak paham realita, antek-antek CIA, ulama penguasa, dan sederet tuduhan-tuduhan keji yang lainnya!. Kemudian hari ini dengan serempak mereka menukil sebuah fatwa dari para ulama Saudi Arabia dan menyebarluaskannya?!

Sehubungan dengan Fatwa Lajnah Daimah ini kami nukilkan tanggapan dari Syaikh Dr Husain bin Abdul Aziz Alu Syaikh –Imam Masjid Nabawi dan Qadhi di Pengadilan Tinggi Madinah Nabawiyyah- di dalam ceramah beliau yang berjudul Ala Thoriqi Sunnah pada tanggal 5 Rabi’ul Awwal 1422H : “Yang kami yakini dan yang kami pertanggung jawabkan dihadapan Allah bahwasanya Syaikh Ali hafidhahullah dan gurunya –Syaikh Al-Albani rahimahullah- paling jauh di antara manusia dari madzhab Murji’ah –sebagaimana telah kami katakan sebelumnya. Syaikh Ali –demikian juga Syaikh Al-Albani rahimahullah- -jika dikatakan kepadanya : Apakah defenisi iman? Tidak akan kita dapati dalam ucapannya perkataan Murji’ah yang mengatakan bahwa amalan tidak masuk dalam keimanan. Bahkan nash-nash Syaikh Al-Albani rahimahullah menashkan bahwa defenisi iman adalah :”Keyakinan dengan hati, perkataan dengan lisan, dan amalan dengan anggota tubuh, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan” [Lihat Tanbihat Mutawaimah hal. 553-557]

PENUTUP
Inilah di antara hal-hal yang bisa kami paparkan dari sebagian bantahan terhadap syubhat-syubhat buku ini, yang intinya bahwa buku ini hendak menjatuhkan manhaj tashnif untuk mengaburkan antara ahli Sunnah dan ahli bid’ah dan sekaligus menjauhkan manusia dari manhaj Salafush Shalih. Semoga Alah Subhanahu wa Ta’ala selalu meneguhkan kita di atas sunnah dan menjauhkan kita dari semua kebid’ahan. Amin

[Disalin dari Majalah Al-Furqon, Edisi 8, Th. Ke-7 1429/2008. Diterbitkan Oleh Lajnah Dakwah Ma’had Al-Furqon Al-Islami, Alamat : Ma’had Al-Furqon, Srowo Sidayu Gresik Jatim]

Jumat, 05 September 2008

Habbatussauda mau...???


CP : Yudha, 92984502, 081383935352

little comment for this product :

bhubung banyaknya kegiatan, aku merasa perlu "dopping" untuk menunjang aktivitas aku yg seabrek2..
makanya wlwpun ga bs minum obat aku belajar minum Habatussauda kl malem, n minum madu kl pagi (madu mah ga usah bljr, mmg udh doyan.he3x..)

cuma..krn males, walhasil yg diminum kl pagi madu, kl malem susu anget.. (ha3x..jauh bgt dr niat awal ;-p)

nah, begitu tau ada yg namanya TIGA RAJA, yg isinya campuran madu+habbatussauda n minyak zaitun, jd aku beli deh..
cm krn pesennya jauh, jd yg jual baik bgt.mau ngirimin pesenan aku asal minimum pembeliannya 3. jadilah aku nimbun smp sekarang. he3..

tp aku ikhlas koq..insyaAllah bmanfaat. dari Rosul soalnya..
kl dr yg jual doank mah aku ga percaya. soalnya kan ga blh percaya sm makhluk. blhnya PERCAYA SM ALLAH ^_^

ITULAH SEBENAR-BENARNYA TAUHID !!!

Rabu, 13 Agustus 2008

VOTE 4 ME : Caleg P** u daerah Kudus !!! ( ha3x..)

Curhat hari ini :

1. Makasih u mba2 IT yg udh membantu saya dlm renovasi blog ini (halah..)
Mmg, sdh saatnya mjaga diri u tdk ikhtilat. jd..kl perlu IT skrg cari putri cantik aja.
Beres..

2. Ada istilah baru : Indonesia cantik
Istilah ini keluar cm gara2 keisengan diri u foto2 org2 diruangan sblh. lg asyik2 foto, ada 1org
yg sok cool ngebahas program sama tmnnya. ttg program Indonesia cerdas.
Dilihat dr luar sih fokus bgt kynya..
tapi eh, bknnya ngomongin Indonesia cerdas, sambil lirik2 tnyt dia malah ngomong
Indonesia cantik. ha3x..
Baru difoto dikit udh ga konsen.. :p

3. Ini yg paling penting
Sore ini, ada 1 hal yg mgkn jd sejarah bsr dlm hidupku.
Aku di telp seseorg n tanpa tedeng aling2,dia berkata : "Maukah kau jd caleg untuk
daerah
kudus? untuk mengisi kuota 30 % perempuan? SERIUS"
(tepatnya sih ga hitu..tp intinya gt deh)
walhasil reaksi yg ada cuma ketawa doank. Ha ha ha..
Koq bs?la iya..la wong aku selalu ikut barisan GOLPUT koq. ga prnh mau milih..
Gmn mo milih, la wong sistemnya aja ga syar'i koq..apalagi org2 yg join didlmnya.. :)
ya.. Wallahu a'lam bishowab deh..

udh ah. mo siap2 ngurus SKCK nih buat daftar caleg.. ^_^

Jumat, 01 Agustus 2008

Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh..

Dulu aku suka baca bukunya Dee, "Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh"
dan entah knp dalam realita skrg aku bs melihat dgn nyata,
siapa Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh..

aku? aku maunya jd komet aja..


== untuk Nurul Izzah I yg mau jd Princess. Dont ask God to make u a Purple Princess lg ya. Hidupmu tdk mgkn sll sesuai keinginanmu. Terimalah itu. Kau cukup indah dgn sendirinya ==
Lho..lho ..lho..
koq tulisannya gede - kecil gini?
IT man..help meeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee..
(ups lupa, mba IT manis aja deh skrg:-)

half of midnight..

Udah jam 22.30 tpaksa masih dikntr nih..
krn tmnku mau cuti ke malaysia, jd diminta bantuin n tmnin nyelesaiin tugasnya.
walhasil, bkn bantuin mlh cm nulis blog. he3..

sambil bengang - bengong mo nulis apa,
akhirnya aku memutuskan suatu hal yg penting u hidupku,

AKU AKAN MINUM OBAT !!!

He3x..
akhirnya..
stlh bsusah payah ga bs napas n ga bs telp2 relasi u target sponsorship 5 M,
kerjaan jd terbengkalai,
akhirnya demi kalian aku memutuskan minum obat.
Insya Allah dimulai mlm ini..

jd para sponsor, tunggu telp aku mulai senin dpn. Kau akan btekuk lutut !!! (halah..)

oya para fans, jgn lupa, dukung aku ya..
do'akan aku bs dpt 5 M untuk dibagi2 untuk masyarakat miskin. FREE !!! ^_^

Senin, 28 Juli 2008

P L U . .

Plu.. Pilek.. Pucing2.. (3P)

Udah 10 hari ini aku flu berat.
Kl siang pilek + pusing2..
kl malem tmbh parah, ga bs nafas dua2nya..

mslhnya kerjaan jd kurang beres.
mau telp2 relasi u jualan event malah ga bs krn hidung mampet..
kl rapat n sholat apalagi,jd berisik sendiri.he3x..

tp alhamdulillahnya, tiap mlm jd selalu kebgn.
jd ga bth alarm lg kl lg mau sholat.. ^_^
payahnya kl lg tidur kmlmn n tgh mlm kebgn lg..
gmn ga repot, jam 3 pagi udh kebgn, trus melek smp pagi..
walhasil, dikantor jd nguap trs deh..

tp kl mau jujur, sbnrnya jg selama ini aku mmg blm minum obat.
paling yg dijalanin terapi2 dikit doank.
sering2 makan soup hangat sm minum madu + air anget (itu mah doyan :p)

knp ga berobat aja..?tmn2 nganjurin gt..
pdhl,
selain krn ga bs nelen obat, sayang juga sih kl waktu sakitnya selesai gt aja.

soalnya kan kl org sakit trus dia sabar dosanya bakal digugurin sm Allah..
trus biasanya jg kl kita dikasih ujian , abis itu bakal ada kemudahan. dlm hal apapun..

mknya ampe skrg msh syg u minum obat. he3x..
jd, slmt dtg ya plu. aku cinta engkau, krn stlh itu Dia pasti mo kasih hadiah u ku.. ^_^

ku tunggu hadiah Mu!

Jumat, 25 Juli 2008

POO..

KUNGFU PANDA

Po , si Panda jantan, yang sehari-hari bekerja di toko mie ayahnya, memiliki impian untuk menjadi seorang pendekar

Kung Fu. Tak disangka, dalam pemilihan Pendekar Naga, Po dinobatkan sebagai Pendekar Naga yangdinanti- nantikan kehadirannya untuk melindungi desa dari balas dendam Tai Lung.


Saat menonton film animasi ini, kita seperti diingatkan tentang beberapa hal:

1. The secret to be special is you have to believe you're special.

Po hampir putus asa karena tidak mampu memecahkan rahasia Kitab Naga, yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari ayahnya-lah yang akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan memandang positif dirinya sendiri. Kalau kita berpikir diri kita adalah spesial, unik, berharga kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan hal-hal yang spesial.

Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa.

Seperti kata Master Oogway, You just need to believe



2. Teruslah kejar impianmu.
Po , panda gemuk yang untuk bergerak saja susah akhirnya bisa menguasai ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang akhirnya menyerah, gagal mencapai impian karena terhalang oleh pikiran negatif diri kita sendiri? Seperti kata Master Oogway,
kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, saat ini adalah anugerah, makanya disebut Present hadiah. Jangan biarkan diri kita dihalangi oleh kegagalan masa lalu dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah di masa sekarang yang telah dianugerahkan Tuhan padamu.



3. Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang lain, sebelum kamu percaya dengan kemampuan orang itu, dan kemampuan dirimu sendiri.

Master ShiFu ogah-ogahan melatih Po. Ia memandang Po tidak berbakat. Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po dalam waktu sekejap. Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh derajat, setelah ShiFu diyakinkan Master Oogway -gurunya- bahwa Po sungguh-sungguh adalah Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang mampu melatihnya.

Sebagai guru atau orang tua, hal yang paling harus dihindari adalah memberi label bahwa anak ini tidak punya peluang untuk berubah
. Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang lain tidak punya masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat kita kehilangan percaya diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing mereka.



4.Tiap individu belajar dengan cara dan motivasinya sendiri.


Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain.

Demikian juga dengan setiap anak. Kita ingat ada 3 gaya belajar yang kombinasi ketiganya membuat setiap orang punya gaya belajar yang unik. Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga berbeda-beda.
Ketika kita memaksakan keseragaman proses belajar, dipastikan akan ada anak-anak yang dirugikan.


5. Kebanggaan berlebihan atas anak/murid/diri sendiri bisa membutakan mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan bisa membawa mereka ke arah yang salah.



Master ShiFu sangat menyayangi Tai Lung, seekor macan tutul, murid pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia membentuk Tai Lung sedemikian rupa agar sesuai dengan harapannya. Memberikan impian bahwa Tai Lung
akan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu tertinggi. Sayangnya Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung dan harus membayar mahal, bahkan nyaris kehilangan nyawanya.

Seringkali kita memiliki image yang keliru tentang diri sendiri/anak/ murid kita. Parahnya, ada pula yang dengan sengaja
mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya mau mendengar informasi dan konfirmasi dari orang-orang tertentu. Baru-baru ini saya bertemu seorang ibu yang selama 14 tahun masih sibuk membohongi diri bahwa anaknya tidak autis. Ia lebih senang berkonsultasi dengan orang yang tidak ahli di bidang autistik. Mendeskreditkan pandangan
ahli-ahli di bidang autistik. Dengan sengaja memilih terapis yang tidak kompeten, agar bisa disetir sesuai keinginannya. Akibatnya proses terapi 11 tahun tidak membuahkan hasil yang signifikan.
Ketika kita punya image yang keliru, kita akan melangkah ke arah yang keliru.


6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan biarkan kepahitan tinggal dalam hatimu.


Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak pernah lagi menunjukkan kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya.
Sisi terburuk dari kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih sayang dan tidak bisa berbagi kasih sayang.




7. Keluarga sangatlah penting.

Di saat merasa terpuruk, Po disambut hangat oleh sang ayah. Berkat ayahnya pula Po dapat memecahkan rahasia Kitab Naga dan menjadi Pendekar nomor satu.
Sudahkah kita memberi dukungan pada anggota keluarga kita?

LETS TRY TO BE THE BEST.
JGN PERDULIKAN TRS FIKIRAN ORG.
CUKUP LAKUKAN YANG TERBAIK DIMATA ALLAH.. ^_^

Kamis, 17 Juli 2008

JGN GANGGU TMNKU !!!



Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tanganmu,
jika kamu tidak mampu, rubahlah dengan lisanmu,
jika kamu tidak mampu, rubahlah dengan hatimu.
Yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.”
[ Hadits Riwayat Muslim]

Dan entah kenapa, di lingkungan sekitarku banyak sekali kemungkaran yang terjadi..


MASYA ALLAH..
kadang aku befikir kl aku mmg ditempatkan disini krn mmg ini jln dakwahku..
tp, disaat semua suasana ga mendukung,
disaat tdk ada seorg pun org disekitarku yg mau mbantu,

aku menjadi RAPUH..

dan menjadi tidak yakin apakah ini tepat untukku..

atau mmg aku perlu HIJRAH ???

= di satu tmpt yg entah knp bnyk sekali org 2 berhati lemah.. =

" Ya Allah, kuatkanlah aku dijalan Mu ..
tunjukkanlah yg benar itu benar, yg salah itu salah..
dan berilah kami kekuatan untuk merubah itu..
dan jangan jadikan kami bagian dari orang 2 dgn selemah -lemahnya iman..
Aku berlindung pd Mu ya Allah..
Aku berlindung pada Mu.. T_T "

Selasa, 15 Juli 2008

Good Advice..

Seekor kupu2 yg cantik ternyata baru bisa terbang dengan indahnya setelah melalui perjuangan yg cukup berat dalam proses metamorfosis yg luar biasa hebatnya. Jika seseorang ingin terbang dgn kompetensi yg memadai tentu harus melalui perjuangan yg berat. Kompetensi seseorang dinilai dari apa yg telah dilakukannya, bukan dari apa yg diucapkannya. Kompetensi seseorang diuji melalui pengalaman2 hidup yg dialaminya, bukan sekadar perencanaan yg tertulis di atas kertas. (Buku: Setengah Isi Setengah Kosong)


"Begin doing what you want to do now. We have only this moment, sparkling like a star in our hand -- and melting like a snowflake." -- Marie Beyon Ray


winning attitude: always be excited, always be up, stop making excuses, and total commitment...

Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dg cara yg sangat sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung darimana segala perubahan dalam diri seseorang bermula. Bahkan ketika ia menggunakan kekerasan, cinta selalu mengubah efeknya, dan seketika ia berujung haru" (M. Anis Matta)

don't do what others say. Just Listen them, but do what you feel good" --warren buffet--

Senin, 14 Juli 2008

Belajar dari Tetangga

Beberapa hari yang lalu saya dapat kiriman YM..dari seorang tetangga dikantor.
Isinya simple, cm promosi u lihat2 ke blog dia.

Setelah baca2 dikit ( karna nyuri2 baca diwaktu kerja:D), saya tertarik dengan satu tulisan.
ternyata dia curhat mengenai saya.
disana tertulis sebuah kalimat simple yang saya ucapkan dengan santai cm tnyt sgt membekas dihatinya. Isinya ttg comment saya mengenai rekan sekerjanya.
Kata2nya sih simple. Isinya cuma tanggapan tentang "aplikasi" tmnnya u saya.
Saya cuma jawab " Ga ah, males. Abis agamanya ga jelas"

He3x..
kalo mau jujur, itu cuma jawaban asal agar pembicaraan mslh itu cpt terselesaikan.
Eh tnyt beliau trs memikirkannya dan menelaah lebih lanjut apakah mmg tmnnya itu sebegitu ga jelasnya ;D

Sampe akhirnya dia mencurahkan segala pemikirannya dalm blognya.
Disana ditulis bahwa dia sama sekali tidak menyangka akan ada ucapan seperti itu.
apalagi keluar dari mulut saya.
Mungkin terkesan kasar dan yang bicara seperti tidak berhati nurani.
Padahal tampilan kesehariannya amat sangat jauh dari itu.. ( mdh2an ^_^ )

lwt blognya jg beliau mengingatkan,
bahwa sebagus apapun pemikiran seseorang,
secerdas apapun wawasan keislamannya,
tidak akan terlalu bernilai jika tampilan akhlaqnya tidak/kurang baik.
krn ilmu itu akan terlihat sia2 dan amat sgt mgkn mlh merusak citra agamanya..

Stlh baca blog tsb saya jd bnyk berfikir..
Masya Allah, tnyt bahaya dari lisan saya masih sulit u dikendalikan.
Walaupun ga maksud hati seperti itu, tp apa daya yang terlihat dr luar lain lg..

Apapun itu, saya hrs minta maaf ke org tsb.
dan juga bnyk bterima kasih thdp si empunya blog krn sudah mengingatkan saya..

Terimakasih pak ifan..
atas taujih n nasehatnya.
i'm glad to have u as my neighbourhood..
trs ingatkan saya u jd yg lebih baik lagi..


Jazakallah khoiron katsir..

AL HAMDULILLAAH, ALLAHUMMA KAMAA AHSANTA KHOLQII WAHASSIN KHULUQ

“ Segala puji bagi Allah ya Tuhanku sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku, maka baguskanlah budi pekertiku ”

Senin, 09 Juni 2008

Learning to Listen; Feel and Mind Sett"

Preparing by: Choirin

Allah SWT, dalam berbagai firmany-Nya memerintahkan manusia untuk mendengar. Sekurang-kurangnya dapat ditemukan 145 ayat, tentu dengan berbagai bentuk invers dan varianya. Salah satunya dapat ditemuai dalam surat (16) An-Nahl: 78. Yah… dalam rangkaian yang begitu manis (sesuai dengan nama suratnya); yang darinya keluar madu. Disini Allah SWT menegaskan bahwa salah satu karunia yang diberikan adalah pendengaran. Indera yang begitu penting yang dibawa bayi dalam ketidaktauan semenjak keluar dari rahim ibu.
Sungguh, mendengar ternayata jauh lebih sulit daripada bicara. Mendengar tidak saja membuat telinga terbuka lebar dan mempersilahkan masuk. Tapi, mendengar juga mengharuskan sesuatu yang mutlak, dan sesuatu itu adalah diam. Sebab tidak mungkin manusia bisa mendengar ketika syahwat berbicara tidak bisa ditaklukan. Seorang Bapak bisa marah besar ketika anak yang disayangnya tidak mendengar nasehat-nasehat mulianya. Begitu juga dengan suami ketika istrinya mulai mencoba tidak mendengar kemauannya.
Pesan Rasulullah tentang korelasi iman dan perkataan jujur tergambar dalam sebuah hadist yang begitu singkat namun padat makna. Beliau mewasiatkan kepada ummatnya untuk berkata benar atau diam. Yah… diantara dua pilihan; berkata benar atau diam!!! Seseorang mestinya lebih baik dan lebih selamat untuk diam bila tidak bisa berkata baik, apalagi tidak bisa bicara menyenangkan. Sehingga bersabarlah untuk tidak bernafsu bicara. Sebab, keinginan untuk bicara selalu mengalahkan kemampuan untuk mendengar. Sebab, setiap kali kita lebih banyak bicara, semakin bertambah kemungkinan bersalah. Dan pada saat itu pula, maka semakin sulit untuk bisa mencoba mendengar.
Mari belajar mendengar. Karena begitu banyak yang harus kita perhatikan, jauh lebih banyak dari yang harus kita komentari. Mari belajar mendengar. Sebab, dengan mendengar kekuatan kita sebagai manusia akan lebih terasah. Sebab, kemanusiaan kita akan lebih baik ketika kita membuka telinga lebar-lebar. Tidak untuk masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan atau masuk telinga kanan dan masuk telinga kiri lalu tabrakan dan akhirnya keluar juga. Namun, untuk menggerakkan hati dan memberikan yang terbaik bagi alam. Mendengarlah.
Disebuah negeri dizaman dahulu kala, seorang pelayan raja tampak gelisah. Bukan karena ia capek bekerja siang malam baut sang raja dan juga bukan dipaksa kerja oleh raja. Namun lebih dari itu, ia menganggap raja tidak adil terhadap dirinya. Hampir setiap hari, secara bergantian, pelayan-pelayan lain mendapat hadiah. Mulai dari cincin, gelang dan kalung serta perabot dan peti perhiasan. Sementara dirinya tidak.
Hanya berjalan beberapa bulan, hampir semua pelayan mendadak menjadi kaya. Semua pelayan tidak ada yang berangkat ke istana berjalan kaki, namun berkuda bahkan lengkap dengan kusirnya. Pelayan yang semula betah berlama-lama di istana, kini ia segera pulang untuk mengurusi kekayaannya. Tampaknya mereka sibuk dengan kekayaan pemberian sang raja. Cuma satu pelayan yang tetap miskin dan tetap seperti dulu lantaran tidak diberi hadiah oleh raja dan mulailah ia mengatakan bahwa raja tidak adil.
Hingga suatu hari, kegelisahanya mulai tak terbendung. "Rajaku yang terhormat", ucapnya sambil bersimpuh. Dan sang raja menyimak. "Saya mau undur diri", katanya padasang raja sambil menunduk dan tak berani melihat muka sang saja. Ia mengira sang raja akan mencacinya, marah dan menghukumunya. Lama ia tunggu. "Kenapa kamu mau undur diri" ucap sang raja kemudian. Pelayan miskin itu terdiam sambil bertarung melawan takut. Namun, kapan lagi ia akan mengemukakan isi hatinya itu. "Maafkan saya raja, menurut saya raja tidak adil", jelas pelayan gemetar sambil menunggu titah baginda pada dirinya.
Lama ia menunggu, tapi tak sepatah katapun keluar dari mulut sang raja. Pelan, pelayan miskin tersebut memberanikan diri mendongkak. Dan iapun terkejut, ternyata raja menangis dengan air mata yang membulir.
Tak lama kemudian tersiar kabar bahwa sang raja meninggal. Seorang kurir istana menyampaikan sepucuk surat ke pelayan miskin tersebut. Dengan penasaran ia mulai membaca, "Aku sayang kamu, pelayanku. Aku hanya ingin selalu dekat denganmu. Tapi, kalau kau terjemahkan cintaku dalam bentuk benda, maka kuserahkan separuh dari istnaku. Ambilah. Itu wujud sebagian kecil dari cintaku atas kesetiaan dan cintamu".
Betapa hidup itu memberikan warna-warni yang berarti. Ada kaya ada miskin, ada susah ada senang, ada tawa ada tangis. Begitulah hidup selalu membimbing indah tapi terkadang terluka.
Sayangnya, tak semua hamba bisa meluruskan sangka. Ada gundah disitu. Ada air mata disitu. Ada cercaan di situ, bahkan cercaan kepada orang yang katanya paling dicinta. Kenapa kesetiaan yang selama ini tercurah, siang dan malam; tak pernah membuahkan bahagia???. Kenapa yang setia dan taat pada raja, tak mendapat apapun. Sementara yang main-main dan menjilat tiba-tiba kaya raya???.
Karena itu, kenapa kita tidak coba menghadap ke "wajah"Nya. Pandangi cinta-Nya dalam keharmonisan alam raya yang begitu ramai dengan suara hewan dan hembusan angin wujud melayani manusia. Pandangilah segera… kau akan segara mendapat jawaban kalau "Raja" begitu sayang padamu.

Bilik Pengungsian,
Tripoli, 2 September 2005.

Modal Kita: 86.400 Detik

Oleh: Jamil Azzaini

Nadia termanggu di ujung kolam. Sudah dua tahun ia selalu menjadi juara dalam kompetisi renang antar perusahaan. Kali ini ia hanya menduduki peringkat enam. Nadia tertinggal dua detik dengan juara pertama dan tertinggal kurang dari dua detik dengan peringkat 2, 3, 4 dan 5. Karena tertinggal dua detik, Nadia gagal mempertahankan mahkota juaranya. Hadiah uang tunai senilai Rp 10 jutapun lepas dari tangannya. Karena tertinggal dua detik, Nadia meneteskan air mata kesedihan di pinggir kolam seusai perlombaan.
Dua detik amatlah berarti bagi para juara. Jangankan terlambat dua detik, terlambat satu detik atau bahkan kurang dari itu akan membuat mahkota juara berpindah tangan. Para pembalap formula satu, pelari cepat, pendayung, dan para olah ragawan akan berlatih keras hanya sekedar untuk mempertahankan waktu tempuh yang pernah dicapai. Mereka tak ingin kecepatannya berkurang walau hanya satu detik.
Hidup adalah perlombaan. Bila ingin menjadi juara, kita tak boleh tertinggal walau hanya satu detik. Sang Pemilik Jagad Raya memberikan hal yang berbeda untuk harta. Ada yang berlimpah harta, ada yang miskin papa, ada pula yang hidup pas-pasan. Sang Penciptapun memberikan hal yang berbeda untuk wajah. Ada yang tampan, jelita, cantik, ayu, ada pula yang berparas biasa, bahkan ada yang berparas di bawah rata-rata.
Namun Sang Khalik memberikan hal yang sama untuk waktu. Sehari semalam kita diberi modal waktu 24 jam. Tidak peduli apakah kita presiden, pengusaha, kyai, guru, petani, pengangguran, mahasiswa, pekerja sosial dan profesi lainnya semua diberi modal yang sama 24 jam atau 86.400 detik setiap hari.
86.400 detik adalah modal yang diberikan oleh Sang Maha Pengasih kepada kita setiap harinya. Bila kita hanya mampu menghasilkan sesuatu yang senilai 86.400 detik per hari maka kita balik modal. Bila kita tidak mampu menghasilkan sesuatu yang senilai 86.400 detik per hari maka sebenarnya kita merugi. Agar kita memperoleh keuntungan, maka dalam satu hari kita harus menghasilkan sesuatu yang nilainya lebih dari 86.400 detik.
Coba anda renungkan! Selama pejalanan hidup anda hingga saat ini, berapa detik waktu yang telah anda buang atau anda sia-siakan. Berapa detik yang dihabiskan untuk ngrumpi?, menggosip?, nonton acara TV yang tak berkualitas?. Berapa detik pula telah anda gunakan untuk bermaksiat kepada Sang Maha Pemurah yang telah memberikan modal 86.400 detik setiap hari kepada anda?
Selain itu, saya yakin anda jarang menghitung berapa detik waktu yang telah anda habiskan untuk tidur? Berapa detik waktu yang telah anda habiskan untuk perjalanan dari rumah menuju kantor dan sebaliknya? Sungguh, detik-detik yang telah anda habiskan untuk sesuatu yang tak bermanfaat akan mengurangi modal yang telah Sang Maha Kuasa berikan kepada anda.
Agar modal 86.400 detik yang telah kita terima terus berkembang dan tidak merugi, investasikan setiap detik anda untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Tebarkan energi positif, kebaikan dan amal soleh kepada orang-orang di sekitar kita. Dimulai sekedar senyum dan wajah cerah hingga meringankan beban orang lain, berbagi ilmu kepada yang membutuhkan, melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menantang dan berbagi harta kepada mereka yang nasibnya kurang beruntung. Semua kegiatan yang berkontribusi terhadap peningkatan harkat dan martabat masyarakat akan menjadikan modal 86.400 detik anda terus berkembang dan menghasilkan.
Ketika Nadia terlambat dua detik, ia kehilangan mahkota juaranya. Ia kehilangan hadiah uang tunai Rp 10 juta. Ia meneteskan air mata kesedihan di ujung kolam. Bagaimana dengan anda yang telah mengabaikan ribuan atau jutaan detik? Berapa kerugian yang telah anda derita? Tutup kerugian masa lalu anda. Jadikan setiap detik yang anda punya agar mampu memberikan manfaat buat anda, keluarga, saudara, masyarakat dan bangsa.

KIAT-KIAT MERAIH INNER BEAUTY SEORANG WANITA MUSLIMAH

Sayyidah Fathimah az-Zahra adalah puteri Rasulullah SAW yang sangat dicintai olehnya, sehingga Rasulullah selalu memujinya karena kecantikan hatinya, suaminya Sayyidina Ali bin Abi Thalib tidak memadunya sampai beliau wafat, padahal pada saat itu kebiasaan lelaki Arab memiliki istri lebih dari satu, cahaya yang terpancar dari wajahnya disebabkan oleh hatinya yang suci, karena beliau termasuk salah seorang dari 4 keluarga Nabi yang disucikan Allah SWT dalam Al-Qur'an: lihat surat al-ahzab 33:33. Az-zahra mempunyai kebiasaan yang baik dalam beribadah dan mengingat Allah SWT, ia memiliki wirid yang selalu ia baca sepanjang siang dan malam, salah satu yang menambah kecantikan sejati dari kaum wanita adalah kecantikan hatinya, hati yang cantik adalah hati yang muthmainnah, hati yang muthmainnah adalah hati yang selalu mengingat Allah, sebaliknya hati yang dimiliki para pelaku dosa semakin lama semakin hitam dan kasar, meskipun wajahnya kelihatan cantik. Untuk itu setiap wanita muslimah akan sangat baik sekali jika bisa mengadakan terapi kecantikan melalui dzikir dan membaca Al-Qur'an, menghindarkan diri dari maksiat.
Disamping itu ada lagi kiat-kiat untuk meraih inner beauty tersebut:
Bangunlah lebih awal sebelum waktu subuh tiba, lalu mandi sebelum sholat subuh, terutama untuk yang sudah bersuami, agar ia selalu melihatmu cantik tanpa ada yang berubah sejak ia kenal denganmu.
Jangan biasakan tidur lagi sejak usai dari menunaikan sholat subuh, karena menurut Rasululluah SAW tidur subuh itu akan membuat wajah pucat dan cepat berkerut, sehingga kelihatan cepat tua, dan membuat hati mati, serta mempersulit rezeki, kalaupun harus tidur, tidurlah setelah matahari terbit mulai naik sekitar jam 7-8an.
Mandilah sebelum matahari tenggelam di sore, jangan biasakan mandi malam ketika matahari telah tenggelam.
Setelah matahri tenggelam (malam hari) jangan lah memakan makan yang dimasak oleh api, kalaupun harus makan, makanlah buah-buahan saja dengan meminum air putih saja.
Lakukanlah sholat tahajjud secara rutin, karena air wudhu ditengah malam itu akan mengurut wajahmu menjadi semakin halus dan bercahaya, bersih dan putih.
Usahakan jangan putus air wudhu sepanjang siang dan malam, berwudhu-lah sebelum tidur, karena air wudhu tersebut akan memelihara wajah dan hatimu dari pengaruh syetan dan melihat yang maksiat.
Bagi yang sudah memiliki suami, lakukanlah hubungan suami istri secara normal dan teratur. Jangan dari belakang (dubur), tidak melakukan masturbasi, dan menurut Rasulullah seorang wanita makruh hukumnya tidak menghampiri suaminya sampai habis satu kali masa menstruasi, bahkan bisa haram jika berakibat zina bagi suaminya.
from. Budi Ak'01

Ketika Siang Menyambut..

Ketika Siang Senyambut….
Wajahnya oval natural, pakaianya sopan kasual, dengan kerudung membalut sopan nan menawan. Ia adalah mahasiswi tingkat tiga disebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta, dengan indeks prestasi yang cukup membanggakan. Ia biasa bicara dengan wajah yang tenang namun menantang, matanya berkaca-kaca dan membakar ketika bicara diforum-forum umum, tak kenal dosen, ketua jurusan atau bahkan rektornya. Bahkan ia membaur dan menjadi makmum bersama rekan-rekan organisasional. Konon, ia juga menjadi pembimbing beberapa remaja di SMU terkenal. Namun diam-diam ia juga menghabiskan waktunya dengan merajut dan menganya.
Siapapun dia, gadis itu bisa dipanggil madu, yang cantik, sopan, supel, cerdas dan sangat feminim walau terkadang mudah ngambek. Hanya sedikit orang yang tau bahwa di suatu sore ia datang kepada kakak sepupunya dan melakukan aktifitas seperti perempuan lain; curhat. Disana ia mengatakan bahwa saat ini ia sedang dirudung keresahan yang sangat. Dan sehebat apapaun dia, diam-diam hatinya terusik oleh kehadiran pujaan. Saya hanya bisa berkata: Anda sedang jatuh cinta!!! Selamat. Mungkin, dedauan tiba-tiba menjadi hijau dari biasanya. Atau tanpa sadar hidup Anda menjadi bersinar meskipun aktifitas yang dulu begitu padat tidak dapat dilakukan.
Jatuh cinta yang baik; kabarnya, membuat empunya menjadi lebih baik, lebih semangat, lebih pengasih dan bahkan juga lebih mudah memaafkan. Seorang mahasiswi yang sedang jatuh cinta bahkan ia merasa bahwa pepohonan hijau ditepi jalan menuju kampusnya, yang ia lewati belasan kali, dengan desingan knalpot dan padatnya jalanan, tiba-tiba tersenyum dan mengirimkan tasbih yang bergemuruh bersama desir angin.
Dalam perspektif positif, cinta, seperti pesan yang tersirat dalam do’a Baginda ketika menikahkan putri kesayangannya adalah bagaikan mengumpulkan yang terserak dan mengokohkan yang telah bersatu diantara dua subjek.
Hal itulah sedang dilanda oleh seorang mahasiswi tadi, hingga ia datang bercerita tentang cintanya. Memang cinta bukanlah pakanan murahan yang bisa ditemukan dimana saja. Cinta menawarkan totalitas yang menyeluruh, hancur dan abadinya adalah tergantung dari subjek perawatnya. Kompleksitas dan kepelikan yang datang akan tertepis dan menipis jika kesadaran pencinta menggelembung. Ah ternyata cuma satu kata yang ringan; TULUS.
Ngomong-ngomong soal cinta sepasang manusia, desir angin dan letupan gunung galunggungpun tak akan sanggup menerangkan. Ia adalah sepasang mata yang menerobos alam maya. Ia adalah pemberian tanpa pamrih; hancur. Bicara soal cinta sayapun akan berkata kepada calon cintaku. “Apakah kamu akan menerima cintaku yang tanpa batas?”. Saya yakin ia akan kembali bertanya: “cinta tanpa batas yang bagaimana yang dimaksudkan?”. Saya akan segera manjawab: “cinta yang didalamnya tidak hanya terdapat ekspresi kelemahlembutan tetapi juga kekerasan”.
Saya tidak tahu apakah calon cintaku itu akan menerima dan menjadikan aku sebagai cintanya atau bahkan akan meninggalkan? Karena sepasang kekasih bisa saja menjadi buta karena cinta. Rasa memiliki pasangan yang berlebihan, apalagi sebaliknya. Bisa menjadikan sepasang kekasih yang semula menemukan madunya cinta berubah menjadi sepah yang berakibat sakit yang tak berujung. Lagi-lagi sayapun hanya bisa bicara: “Bagaimana Kalau Coba Kita IHKLAS??”
Yah …mungkin hanya itu yang bisa saya katakan kepada diri saya sendiri.… Sekalipun cinta adalah segalanya namun lagi-lagi saya harus bingung. Konon, cinta yang benar akan membuat orang melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mungkin untuk dilakukan, kedahsyatan cinta memang tidak bisa diukur dengan standar yang jelas. Namun getaran dan biasnya sangat membekas.
Bahkan, kita sendiripun adalah buah dari madu cinta yang telah melebur menjadi satu. Dengan cinta, bunga-bunga yang layu bisa kembali merona dan tersenyum. Denganya pula, kedahsyatan gelombang laut bisa begitu tenang dan pergerakan bumi yang dahsyat ini tidak terasa. Itulah lukisan cinta yang benar, yang tidak hanya menerima kesan kelembutan tapi juga kekerasan. Saya kembali teringat oleh perkataan salah seorang kawan yang sampai saat ini belum menemukan cinta-Nya. Ia berkata bahwa cinta itu bersifat temperamental dan temporal, ia datang tampa diminta dan ketika telah pergi, tangisan dan kesedihan sembilupun tak akan dapat mengembalikanya.
Lalu bagaimana nasib mahasiswi yang saat ini sedang dirundung asmara tadi?. Diam-diam saya suka membaca sebuah buku yang pada hakikatnya bertujuan mengobati secuil hati yang tergores ini. La Tahzan, karya monumental Aid al-Qarni. Betapa dengan hanya satu kata seseorang mampu merasakan kenikmatan dan kebahagiaan hidup. Yah bahagia… Bila saya di Jakarta saya ingin segera pergi ke Bundaran Indonesia dan serta merta memberhentikan beberapa mobil mewah dan bertanya, “apakah anda bahagia?.” Kemungkinan besar pemilik kendaraan mewah tersebut akan melongong dan mencoba menjawab walau pada akhirnya iapun gagal meyakinkan saya.
Begitupun dengan seorang Mahasiswi tadi, walaupun hati dan perasaannya dirundung duka yang mendalam tapi ia masih mencoba menyuguhkan senyum khas dan aksentuasi bicara bahagia. Ia sadar bahwa perindu itu akan mendapatkan kebahagiaan dengan kesadaran dan keridhaan yakni TULUS… Karena cinta; sebagaimana ciptaan Allah lainya, bukankah ia hanya amanah yang bisa diambil lagi oleh empunya sewaktu-waktu dan kapan saja…
Kalau seandainya saya bisa bertemu dengan mahasiswi tersebut saya akan katakan, Jadilah pecinta sesungguhnya!!! Jika saya bertanya, apakah Anda jatuh cinta, katakan saja iya, tetapi itu hanya karena satu-satunya cara untuk menolak kesengsaraan hati. Jika saya katakan, sudahkan Anda merasakan cinta yang sesungguhnya, maka katakanlah ya, tapi itu hanya bercanda saja karena kenikmatan yang abadi adalah ketika berdua dan merasakan kehadiran-Nya. Dan apabila saya katakan, jatuh cintakah Anda, maka katakan iya, tapi segeralah minta ampun agar yang tertuang adalah kebenaran dan keadilan.
Satu hal yang tidak bisa dihapus dari ingatan seorang pecinta adalah harapan. Saya kadang juga berfikir keras untuk menemukan jawaban ini. Hingga pada akhirnya saya merasa bahwa saya seperti orang sakit jiwa yang tidak menemukan realitas yang ada dalam angan-anganku. Dan secara tidak sadar itu adalah jawab tentang “HaRaPan” tadi. Lucunya, setiap kali saya berfikir tentang “harapan”, saya seolah benar-benar menjadi orang gila. Bagaimana saya bisa selalu tersenyum diatas bara yang menggores dinding hati dengan selalu bertasbih dan bershalawat dengan harapan-harapan yang jauh itu??? Bukankah saya sedang menambah luka diri dengan harapan-harapan yang tidak mungkin untuk diraih saat ini??? Mengapa saya tidak segera sadar dengan memberi kesempatan terluka, dan segera mengganti dengan harapan-harapan yang lebih pasti dan bisa dinikmati. Jika tidak salah mahasiswi tersebut juga sedang merasakan hal itu…
Saya membayangkan bila mahasiswi tersebut benar-benar merasakan hal itu maka akan lebih bijak bila ia selalu membasahi bibirnya dengan asma sifat-Nya. Ketika ia jauh berharap, ia menemukan Allah dalam dirinya dan ketika ia berdzikir ia menemukan dirinya dalam bimbingan Allah. Dan dalam kekuasaan-Nya, Allah Maha menyatukan, meskipun hamba hanya bisa berdoa.
Bila kini seorang mahasiswi cemerlang tadi sedang dilanda persoalan yang sedang mencari solusi, maka dizaman itu terlukis nama Fatimah al-Zahra yang telah membuktikan betapa kesabaran dan ketulusan telah ia sandang. Siapa yang tidak tahu bahwa ia adalah puteri kesayangan Muhammad SAW. Namun tidak ada yang masyhur tentang dirinya selain penderitaan dan keTulusannya. Wanita cerdas tersebut harus melihat dengan mata kepalanya sendiri ayahnya dilempari kotoran. Ia menikah dan hidup dalam kemiskinan yang sangat. Sementara itu, sekarang keterbatasan ekonomi menjadi kendala utama bagi penundaan perkawinan hingga retaknya rumah tangga dinisbahkan kepadanya. Fatimah dan Ali biasa berpuasa berhari-hari bersama untuk menyisakan makanan bagi kedua anaknya; Hasan dan Husein. Bahkan kedua tangan lembutnya sampai berdarah-darah karena digunakan untuk menggiling gandum.
Kita bisa saja berkata bahwa wajar bila Fatimah seteguh itu, karena ia dididik oleh tangan lembut dan hati jernih Rasululullah. Fatimah dididik untuk menemukan harga diri yang sesungguhnya, untuk bukan dengan bayaknya dayang-dayang dan uang yang didapat dari pemanfaatan kedudukan ayahnya. Dan tidak gampang memang menjadi istri seorang zaahid seperti Ali. Tidak ada kepastian finansial, tidak juga kepastian sang suami akan pulang dengan baik-baik atau syahid di medan perang. Namun itulah pasangan terbaik yang pernah ada. Namun Fatimah tetaplah seorang yang berbudi, ia tetap melakukan tugas-tugas domestiknya dengan baik.
Banyak cara untuk meneladani Fatimah. Suatu saat akan kukatakan kepada istriku dimalam pertama dengan memeluk dan berbisik mesra kepadanya. Berjuanglah seperti Fatimah… Ia mengerjakan tugas domestiknya termasuk mencuci, menyetrika, belanja dan memasak makanan sebagai tugas eksklusif ibu rumah tangga. Sedemikian eksklusifnya saya berharap, bantuan dari pasangan atau pembantu dianggap mengurangi nilai spiritual. Sedemikian eksklusifnya, beberapa kelompok lebih memilih mencarikan istri kedua bagi suaminya.
Namun akan segera saya katakan kepada istriku, Islam bukanlah agama yang berorientasi kepada kepemilikan, tapi amal. Maka apa faedah punya dua jika satu saja cukup membereskan persoalan dapur dan firash. Dalam konteks ini, sibuknya Fatimah sungguh luar biasa, mulai dari menggiling gandum hingga memasak, malahirkan, menyusui dan mengurus anak-anaknya tanpa mesin cuci canggih, penanak nasi otomatis dan semacamnya. Selain itu, iapun masih sempat melatih hati dan keihlasannya dengan memerdekakan budak, merelakan kalung; harta satu-satunya yang diambil fakir, sampai menundukkan egonya ketika bertengkar dengan suaminya. Ia masih tetap sibuk dengan dirinya. Berdzikir… Subhanallah, suami mana yang tidak bahagia dengan ketulusan dan ketaaan istrinya???
Saya merasa terhenyak oleh sikap dan perilaku temen saya yang usianya jauh lebih tua dari kedewasaanya. Seseorang yang matang, konon, adalah seorang yang telah mampu memetakan seluruh per-soalan, memperluas dan menimbang se-rangkaian pilihan serta merumuskan se-buah pemecahan dengan kemungkinan baik-buruk. Sayapun akhirnya harus ber-usaha keras untuk mengetahui posisi dan kedewasaan yang saya sandang. Rupanya tidak terlau salah bila mahasiswi yang sedang jatuh cinta tadi juga malakukan hal yang sama. Usaha keras saya ini ternyata menemukan jawaban: “Saya tidak dapat memetakan cinta dalam diri saya ketika orang yang sangat saya cintai jauh dari saya dan entah kapan akan bertemu denganya”. Bila mahasiswi tadi melakukan usaha serupa, barangkali hasil yang ia capai sangat jauh berbeda dengan hasil yang saya capai, karena lagi-lagi tergantung kedewasaan. Apalagi jika ia mau melukiskan dirinya seperti Sayyidah Fatimah al-Zahra???
Mungkin telah tiba waktunya untuk menitipkan jalinan cinta ini kepada-Nya dengan sepenuh hati. Mulai saat ini aku sadar bahwa kebahagiaan yang paling abadi adalah ketika aku berdua dan merasakan kehadiran-Nya. Sholat-sholat panjangku kini mulai merindukan air mataku dan lantunan doa teriring air mata untuk jalinan cinta

The middle of nigh
Tripoli-Libya
2005-02-21

Hope..

Tuhanku...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku..
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu..
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau..
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting,
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau,
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya

Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu

Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku
Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat
dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu,
aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."


Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan Amin....

Koq kayak babi ya?!! (ups..)

Pertanyaan-pertanyaan Adzkia (14 tahun) berbeda dengan adiknya. Pendiam, senyumannya manis, sangat asyik mengunyah bahasa Ingris, computer game, dan novel, juga sabar melayani nafsu debat adiknya.
Waktu usianya 9 tahun, dia menuntut saya menjelaskan panjang lebar: mengapa Allah sangat murka pada Fir’aun. Kini dia bertanya tentang Syi’ah itu faham apa; apa itu Islam Liberal; apa bedanya PDIP dan Golkar.
Cara Adzkia mencerna jawaban lebih kontemplatif. Hampir tak ada pertanyaan kedua atau ketiga. Karena itu, saya lebih suka mengajaknya duduk di perpustakaan rumah kami, bersama-sama mencari buku yang bisa menjawab pertanyaannya. Tak lama kemudian dia akan tenggelam dengan buku-buku itu. Saya akan langsung dicuekin.
Tetapi jika dengan ibunya, Adzkia cukup banyak bertanya. Kebanyakan soal-soal keperempuan, tentang bidang-bidang amal shalih, tentang pelajaran.Kalau tentang laki-laki dan hubungannya dengan wanita, saya dan istri lebih sering tidak menunggu pertanyaan, melainkan berinisiatif segera menjelaskan hal-hal yang dirasa perlu segera dijelaskan. Bahkan sekalipun itu belum menarik perhatiannya.Misalnya, jika di jalan tiba-tiba kami melihat seorang gadis berjilbab ‘cekek’ (istilah kami untuk jenis jilbab yang begitu ketat dan sempitnya hingga terkesan siap mencekik leher), sedang beradu fisik, entah bergandengan atau menggelayutkan tubuh kepada seorang pemuda, spontan istri berkomentar, “Kak, lihat itu. Gadis itu mungkin merasa bangga karena dirinya disenengin seorang pria. Tapi sebenarnya dia merendahkan dirinya di mata laki-laki dengan cara begitu.”Lebih dari itu, biasanya, istri saya langsung mendekati pasangan haram itu, lalu bertanya, “Kalian sudah menikah?”Kalau jawabannya “Belum”, maka akan diteruskan dengan kata-kata, “Kalian tahu kan ini nggak benar. Haram ini. Kalau mau, ayo saya antar kalian ke masjid untuk menikah. Mau? Ayo!”
Immediate action seperti ini bukan saja untuk kepentingan nahi munkar, tapi bagi kedua putri kami sangat penting agar melihat sendiri orangtuanya bukan ‘omdo’ alias omong doang.
Azka yang dari tadi hanya nguping lalu menimpali, “Mereka kan kayak babi ya, Pak, ya?”“Lho? Kok kayak babi?”“Iya, babi kan haram juga.”* (Dzikrullah. Diadaptasi dari Majalah Nasma Ummahaat/Hidayatullah)

Menikah..

"Kenapa sih Kakak nggak menikah dan punya adik saja?, " ujar anak terkecil kami. Kalau ia sudah mulai membolak-balik gambar buku biasanya ada bom pertanyaan yang tak terdugaKamis, 3 November 2005.
Buku favorit Azka (5 tahun) sejak setahun lalu adalah khazanah tentang tubuh manusia. Bagian yang paling menarik perhatiannya ialah gambar alat reproduksi pria dan wanita.Karena minatnya itu, dia pernah bikin geger sebuah toko karena menyingkap sarung yang dikenakan sesosok manequin. Lalu diraba-rabanya bagian yang ia duga sebagai lokasi “anu”. Orang yang melihatnya terkekeh-kekeh.Istriku pelan-pelan mendekati, lalu betanya dengan lembut, “Azka cari ‘penis’ ya?”Ia mengangguk, wajahnya serius setengah mati.“Ada nggak?” tanya istriku lagi. Ia berbisik sambil menyodorkan kelingkingnya, “Ada, tapi kecil, Bu.”
Kalau ia sudah mulai membolak-balik dan meneliti gambar-gambar di buku itu dengan telunjuk mungilnya, biasanya ada bom pertanyaan yang tak terduga.“Pak!” katanya suatu kali.“Yes, Nak.”Ia berbaring miring. Pelipisnya disangga telapak tangan dan sikunya, lalu memandangiku.“Kenapa sih Kakak nggak menikah dan punya adik saja?”
Ia pernah mendapat penjelasan, menikah dulu, baru seorang wanita akan punya anak di rahimnya. Jika tidak menikah dulu, haram.“Well, insya Allah, Kakak akan segera menikah. Sekitar mm… 7 tahun lagi kali ya.”“Tujuh tahun? Yaah, masih lama!” katanya“Ah, 7 tahun itu sebentar, hanya 7 kali Ramadhan dan 7 Kali shalat Idul Fitri.”“Kenapa sih 7 tahun? Sekarang aja, Pak!”“Sekarang usia Kakak baru 14 tahun. Masih harus banyak belajar.”
“Nanti 7 tahun lagi Kakak menikahnya gimana, Pak?”Ini dia pertanyaan tersulit.“Begini, suatu hari nanti, akan ada seorang laki-laki yang datang ke Bapak. Lalu dia bilang begini, ‘Pak, bolehkah saya menikahi anak Bapak yang bernama Adzkia?’ Lalu Bapak akan bertanya, ‘Apakah kamu seorang Muslim? Apakah kamu bisa mencari nafkah? Apakah kamu sehat lahir batin? Apakah kamu tahu Allah akan meminta tanggung jawab sebagai suami nanti di akhirat?’ Kalau dia menjawab, ‘Ya,” bapak akan bilang begini, ‘Beri saya waktu ya. Nanti akan saya panggil lagi. Sementara ini, tolong jauhi putriku. Dia bukan muhrim kamu’.”
Sampai di sini saya sengaja memberi jeda, menghela nafas. Lalu diam. Sampai Adzka memburu lagi, “Terus, Pak?”“Terus, Bapak akan menggunakan segala cara untuk mengenal laki-laki ini. Siapa orangtuanya. Berbaktikah dia pada orangtuanya atau durhaka. Di mana masjid tempatnya shalat berjamaah 5 waktu. Siapa ustadznya. Selalu membaca Al-Qur`ankah dia. Bagaimana ia mencari nafkah. Jujur atau pendusta. Akhlaqnya mulia atau tercela. Teman-temannya shalihin atau tukang maksiat. Pokoknya semua.” Pada bagian ini mata Azka berbinar-binar.“Nah, kalau dia laki-laki shalih, Bapak akan shalat istikharah. Minta petunjuk Allah, apakah orang ini pas untuk jadi suami Kakak atau tidak.”
“Terus Allah nanti ngasih tahu Bapak?”“Iya.”“Terus, Kakak menikah? Terus punya adik?”“Insya Allah, kalau orangnya disukai Allah, Bapak juga suka.”Beberapa hari kemudian, istriku melapor, “Azka minta diajari shalat istikharah, untuk menentukan apakah dia akan menikah dengan Bapak atau Eyang Kakungnya.”

Interaction between Men and Women on the Internet

Some Guidelines by: Sheikh Salman al-Oadah

The following guidelines should be observed by Muslim men and women when interacting with one another on the Internet:
1. Never display photographs under any circumstances. To start with, photographs are simply not necessary. The written word is more than sufficient. We must also appreciate how photographs can become a great opportunity for Satan to tempt people and make their foul deeds seem fair to them. Some people might consider such caution misplaced. However, those who understand how people are seduced and tempted and who have experience in dealing with these problems, know that nothing is far-fetched. Moreover, some people who have a sickness in their hearts manage to deceive themselves and others that something which is completely wrong is instead something that is good and that is motivated by the sincerest and noblest intentions.
2. Use typing and avoid audible means of communication. If, for some reason, using audible media becomes necessary, then we must adhere to Allah's command: “Be not too complaisant of speech, lest one in whose heart is a disease should be moved with desire; but speak a speech that is just.” [ Sûrah al-Ahzâb : 32] This verse was revealed concerning the wives of the Prophet (peace be upon him). If this was the case for them, we can appreciate how much more it must apply to us. Moreover, that was during the time of the Prophet (peace be upon him) while we are living in the age of permissiveness and promiscuity.
3. Maintain a serious tone and focus in conversation. We must not get involved in talking at length about things that are unnecessary and unjustified. In truth, many people get a thrill out of merely speaking with the opposite sex, regardless of what the subject might be. Some men just like to hear a pretty voice. Likewise, since women are indeed the full sisters of men, they also find pleasure in speaking with men. Our tone should be serious. We should avoid all that is superfluous and frivolous.
4. Remain vigilant at all times. Those who we meet on the Internet are, for the most part, apparitions. Men come online posturing as women and women often misrepresent themselves as men. Then, there are so many things we do not know about the other person. What is his ideology? What is his background? What country is he from? What is his line of work? What are his real intentions? All of these things are unknown. I wish to call the attention of our honored sisters to the dangers that experience has shown us to be ever present in these situations. Many young women are quick to believe what others tell them and are very susceptible to sweet words. Such people are easy victims for the predator who lays out his trap. One moment, he is a sincere advisor, another the victim crying out for someone to save him, then he is the lonely man looking for someone with whom to share the rest of his life, the next moment he is the sick man looking for a cure…
5. Muslim women who work with the Internet should keep in close contact with one another. They need to develop strong channels of communication so they can lend a degree of support to each other in this important and possibly dangerous field of endeavor. They need to cooperate closely and share their experiences and expertise. A person standing alone is weak, but standing with others she is strong. Allah says: “By time! Surely the human being is at loss. Except for those who have faith and do righteous deeds and exhort one another to truth and exhort one another to patience.” [ Sûrah al-`Asr ] Abû Mulaykah al-Dârimî narrates: “It was the practice among the Prophet's Companions, that if two of them met, they would not depart from one another without one of them reading Sûrah al-`Asr to the other. Then one of them would greet the other with peace.” [ al-Mu`jam al-Awsat (5120) and Shu`ab al-Îm ân (9057)] I also advise our Muslim sisters to focus most of their attention and their efforts on calling other women to Islam and enjoining them to righteousness. They should use this valuable medium to assist and serve their sisters and to reform them. This should be done indirectly, subtly, and with wisdom. Too direct an approach, when giving advice, often causes the other party to become angry, confrontational, and obstinate. This is because the person giving advice comes off as seeming high-handed and arrogant, while the one being advised feels shamed and belittled. Therefore, be gentle in your choice of words, good-natured, attentive, and forbearing. This makes the receiving party more conductive to receiving your advice and less likely to spurn it.

AIRMATA RASULULLAH SAW...

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini. "Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku – peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu. "Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Semoga kita selalu menjadi bagian dari umat yg dicintai Nya..

Kajian Rutin di Jakarta dan sekitarnya..

SENIN

Aqidah dan Akhlaq
Ustadz Ahmad Rofi'
Masjid At-Taqwa - Komp. Perumahan Pajak Kemanggisan JakartaBarat
Senin Ba'da Isya - Minggu Ke 1 dan 3

Ustadz Mudrika Ilyas, Lc.
Masjid Baitullah Petukangan JakartaSelatan
Senin 19.30 - 21.00

Syarh Kitab Tauhid Karya Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin ra
Ustadz Abu Abdil Aziz Muhtarom
Masjid An-Nashr Depan Kampus STAN Bintaro Sektor V
Senin Ba'da Maghrib

Masjid Baitul Amal (MBA) di Basement-1
Gedung Setiabudi Atrium
Jl. HR. Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan
Senin BaDa Dzuhur, Minggu ke 1 & 3 Ustadz Ahmad Rofiâ
Senin Bada Dzuhur, Minggu ke 2 & 4 Ustadz Abu Unaisah Abdul Hakim
bin Amir Abdat
Contact Person: Rahmat Wijaya

SELASA

Kitab Riyadhus Shalihin dan Fathul Majid (Tauhid dan menumpas akar
kesyirikan dan lainnya).
Ustadz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas
Masjid Al Furqan Gedung DDII Jl. Kramat Raya 45 dekat PMI/Xerox Jakarta Pusat
Tiap Selasa Waktu: Bada Dzhuhur/13.30 - Ashar


Kajian Kitab Bahjatun Nadzirin (Syarah Kitab Riyadhus Shalihin Imam
an-Nawawi Rahimahullah) karya Syaikh Salim Bin Ied al-Hilaly
Hafidzahulloh (Khusus ikhwan)
Ustadz Abu Abdil Aziz Muhtarom
Masjid An-Nuur Basement Menara Sudirman
Jl. Sudirman Kav 60 JakartaSelatan
Setiap Selasa Bada Dzuhur

Kitab Risalah Bid'ah
Ustadz Abu Unaisah Abdul Hakim bin Amir Abdat
Masjid Al A'la Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ)
Jl. Jendral Sudirman Jakarta Selatan
Setiap Selasa Pukul 16.30 -18.00

Kitab Utsul Tsalatsah
Ustadz Zainal Abidin, Lc.
Masjid Unwanul Hidayah Jl. Jelita II - Rawamangun
Selasa Minggu I & III Ba'da Isya.

Kitab Ukdatul Ahkam
Ustadz Sulam
Masjid Unwanul Hidayah Jl. Jelita II - Rawamangun
Selasa minggu II Bada Isya

Kitab Kasyfu Syubhat
Ustadz Ahmad Zawawi
Masjid Unwanul Hidayah, Jl. Jelita II - Rawamangun
Selasa minggu IV Bada Isya


RABU

Kajian Mustholahul Hadits (Bahasa Arab)
Ustadz Abu Unaisah Abdul Hakim bin Amir Abdat
Masjid Al-Ikhlas Jati Padang JakartaSelatan
Setiab Rabu 16.30 -18.00

Kajian Tafsir Al-Qurân (Tafsir Ibn Katsir - Khusus Ikhwan/Tempat
Terbatas)
Ustadz Abu Abdil Aziz Muhtarom
Mushalla Ash Shahabah Basement Summitmas I
Jl. Sudirman Kav. 59 JakartaSelatan
Setiap Rabu 17:00 - Maghrib

Kajian Kitab Jamiul Ulum Wal Hikam (Penjelas Kitab Arbain Nawawi) Karya Al-Hafidz Ibnu Rojab
Ustadz Abu Abdurrohman
Masjid An-Nashr Depan Kampus STAN Bintaro Sektor V
Rabu Ba'da Ashar

Ustadz Ibnu Saini
Masjid As-Syifa FK Kedokteran Tri Sakti Samping RS Sumber Waras Jakarta Barat
Setiap Rabu 15.30 - 18.00

Hadits Arbaâin Imam An-Nawawi Rahimahullah
Rijal Abdul Aziz
Masjid Meranti Senen
Setiap Rabu Ba'da Maghrib s/d 19.30

Route:
Ke Terminal Senen naik Mikrolet 37 Jurusan Senen - Pulo Gadung,
nanti
bilang aja ke pak supirnya turun di Pasar Nangka, dari situ sekitar
kurang lebih 500 meter ke Masjid Meranti.
Lebih mudah turun di daerah poncol, lalu naik ojeg motor atau
bis kecil .tanya saja Masjid Meranti insya Allah diantar, ongkosnya Rp.3.000,-

Ustadz Badrusalam
Masjid Toyota- TrainingCenter
setiap Rabu Sore Pukul 16.00 -19.00
Untuk Karyawan dan sekitarnya

KAMIS

Ustadz Abu Unaisah Abdul Hakim bin Amir Abdat
Mushalla Hidayatussholihin
Jl. Poltangan Pasar Minggu Jakarta Selatan
Setiap Kamis Malam Bada Maghrib

Ustadz Arman Amri, Lc.
Masjid Al A'la Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) JakartaSelatan
Setiap Kamis Pekan ke 2 dan 4 Baâda Dzuhur

Kamis Ba'da Dzuhur, Minggu ke 1 & 3 Ustadz Abu Qatadah (Alumnus Darul Hadits Yaman)
Kamis Ba'da Dzuhur, Minggu ke 2 & 4 Ustadz Abu Abdil Aziz Muhtarom
Masjid Baitul ˜Amal (MBA) di Basement-1
Gedung Setiabudi Atrium
Jl. HR. Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan
Contact Person: Rahmat Wijaya


Ustadz Zainal Abidin Syamsudin, Lc.
Masjid Astra
Setiap Kamis Sore Pukul 16.00-18.00
Untuk Umum dan sekitarnya.

Hari kamis di Masjid Nurul Jamiâ (No. 19 dan 22) dipindah ke masjid
Nurul Irfaan (masjid alumni IKIP) di kompleks IKIP
Membahas: kitab Fathul Majid
Waktu: Baâda maghrib
CP: Adi 08561402431

Rute:
P.AC 16 (lebak bulus - rawamangun), P.AC 32 (Blok M Rawamangun), K. 26
(Pd. Kopi Rawamangun), K.01 (Pkl. Jati Rawamangun)
P.4 P.57. P.AC 11 Jurusan Pologadung turun di Arion Mall jalan kaki
ke arah Terminal Rawamangun.

Tafsir Wanita
Ustadz Salim bin Yahya Qibas
Masjid Nurul Jami' Jl. Jeruk 2
Jl. Melati Rawamangun
Setiap Kamis ba'da Dhuhur - Ashar
Contact person: Abu Shafa' 081381953676 Sabyq 081311134166
Contact person: Esy 08121304971

Rute:
P.AC 16 (lebak bulus - rawamangun), P.AC 32 (Blok M Rawamangun), K. 26
(Pd. Kopi Rawamangun), K.01 (Pkl. Jati Rawamangun)
P.4 P.57. P.AC 11 Jurusan Pologadung turun di Arian Mall jalan kaki
ke arah Terminal Rawamangun.

JUM'AT

Masjid Al A'la Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) JakartaSelatan
Khotib Jumât setiap awal bulan (minggu/pekan I)
Khotib: Ustadz Abu Unaisah Abdul Hakim Bin Amir Abdat

Masjid Al Ala Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) JakartaSelatan
Khotib setiap Jum'at
Penceramah: Ustadz - ustadz Salaf (Insya ALLAH)

Abu Qatadah Al Atsari (Alumni Darul Hadits Yaman)
Masjid Meranti Senen
Setiap Jumât Pekan Kedua Ba'da Maghrib s/d 19.30

Route:
Ke Terminal Senen naik Mikrolet 37 Jurusan Senen - Pulo Gadung,
nanti bilang aja ke pak supirnya turun di Pasar Nangka, dari situ sekitar
kurang lebih 500 meter ke Masjid Meranti.
Lebih mudah turun di daerah poncol, lalu naik ojeg motor atau
kendaraan roda tiga namanya MOBET tanya saja Masjid Meranti insya Allah diantar, ongkosnya Rp.3.000,-

Tambahan:
Materi: Syarah Hadist Arbain
Waktu: Bada Magrib-Selesai
Pemateri: Ust. Ibnu Saini
Masjid Al Mubasysyrin, Jln. Karbela Selatan no 1, Setiabudi Jakarta
Selatan
CP: Andi prabowo (08179917122)



SABTU

Kajian Hadits Shahih Bukhari (Khusus Ikhwan)
Ustadz Abu Unaisah Abdul Hakim bin Amir Abdat
Masjid Al-Mubarak Krukut
Jl. Gajah Mada, Hayam Wuruk (Belakang Poskota Gajahmada) JakartaPusat
Setiap Sabtu 08.30 - 11.00
Informasi: Abdullah 08161885025/ Nabil 081317222327/Abu Sulthan
08128527913


Ustadz Zainal Abidin, Lc.
Tafsir Al-Qurân (Tafsir Ibnu Katsir)
Setiap Sabtu Pekan 1 - 3 pukul 09.00

Ustadz Mudrika Ilyas, Lc.
Kitab Shahih Bukhori Setiap Sabtu Pekan 2 - 4 pukul 09.00

Ustadz Djazuli
Kitab Riyadhus Sholihin Setiap Sabtu Pekan 5 pukul 09.00

Tempat:
Masjid Ar-Rachmat Jl. Anggrek Cenderawasih - Slipi (Belakang Gedung
Samudera Indonesia)
JakartaBarat

Kajian Kitab Tafsir Ibnu Katsir
Ustadz Mudrika Ilyas, Lc.
Masjid At-Tauhid Jln. Rajawali Bintaro Sektor 9
Setiap Sabtu Ba'da Mahgrib

Kitab Tauhid
Ustadz Ilham Tabrani
Masjid Meranti Senen
Setiap Sabtu Ba'da Maghrib s/d 19.30

Tafsir Al Qur'an
Ustadz Izzudin Munaf
Masjid Unwanul Hidayah
Jl. Jelita II - Rawamangun
Sabtu Minggu II Ba'da Subuh

Kitab Tauhid
Ustadz Salim bin Yahya Qibas
Masjid Nurul Jami' Jl. Jeruk 2
Jl. Melati - Rawamangun
Setiap Sabtu ba'da Magrib - Isya
Contact person: Abu Shafa'081381953676 Sabyq 081311134166
Contact person: Esy 08121304971

Rute:

P.AC 16 (lebak bulus - rawamangun), P.AC 32 (Blok M Rawamangun), K.
26
(Pd. Kopi Rawamangun), K.01 (Pkl. Jati Rawamangun)
P.4 P.57. P.AC 11 Jurusan Pologadung turun di Arian Mall jalan kaki
kearah Terminal Rawamangun.

AHAD

Kitab Bulughul Maram Al Imam Ibnu Hajar Al Atsqalani
Kitab Aqidah Salaf Ashabul Hadits
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Masjid Imam Ahmad bin Hanbal
KPP IPB IV Baranangsiang, Bogor
Setiap Ahad Jam 10:00 sampai selesai

Kajian Kitab Bahjatun Nadzirin karya Syaikh Salim Bin Ied al-Hilaly
Hafidzahulloh
Ustadz Abu Abdil Aziz Muhtarom
Masjid Raya Bintaro Sektor 9
Setiap Ahad Ba'da Maghrib

Kitab Shahih Muslim
Ustadz Abu Unaisah Abdul Hakim bin Amir Abdat
Masjid Muhammad Ramadhan
TamanGalaxi Indah
Jl. Pulo Ribung Raya Kav-2 Bekasi Selatan
Samping Kantor Kecamatan Bekasi Selatan
Setiap Ahad Minggu ke-3
Jam 09:00 - 12:00

Informasi:
Supandi : 0813 1630 350
Ananto Wijaya : 0812 9573 868
Hendro Irawan : 0812 1055 662
Sekretariat : 021 8243 1486

Kajian Hadits Imam Bukhori Syarah Faathul Bari
Ustadz Abdurrahman
Musholla Al Marwah Komplek Japos
Setiap Ahad Ba'da Maghrib, Pekan ke 2 dan 4

Tafsir Ibnu Katsir
Ustadz Zainal Abidin, Lc.
Masjid Muhajirin, Belakang RS Mitra Persahabatan Bekasi
Ahad Ba'da Ashar

Syarah 128 Tabi'at & Perangai Jahiliyah
Ustadz Djazuli
Masjid Ash Shalihin
Jl Walang Baru Raya No. 25
JakartaUtara
Setiap Ahad jam 17:00 s/d maghrib

Kitab Aqidah
Ustadz Salim bin Yahya Qibas
Masjid Unwanul Hidayah
Jl. Jelita II - Rawamangun
Ahad minggu I Ba;da Isya

Ustadz Agus Tanaya
Masjid An-Nashr Depan Kampus STAN Bintaro Sektor V
Ahad Ke-II Pagi Ba'da Subuh
Contact person: ALif (085664412354)

Ustadz Mudrika Ilyas, Lc
Masjid An-Nashr Depan Kampus STAN Bintaro Sektor V
Ahad Ke-IV Pagi Ba'da Subuh
Contact person: ALif (085664412354)

Ilmu Faraidl (Waris)
Ustadz Izzudin Munaf
Masjid Unwanul Hidayah
Jl. Jelita II - Rawamangun
Ahad Minggu IV Ba'da Isya

Kajian Perumnas Klender & Pondok. Kopi, JakartaTimur

1. Perumnas Klender

Tempat : Masjid Nurul Islam
Alamat : Jln. Raya Mawar Merah, Perumnas Klender
Waktu : Setiap Senin Ba'da Magrib - Isya
Ust : Ilham Tabrani
Kitab : Al Lu'lu Wa Al Marjan

2. Pondok Kopi & Cakung

Tempat : Mushola Asy Syifa, Pasar Inpres Cakung
Waktu : Setiap Sabtu Ba'da Magrib - Isya
Ust : Ihsan Munir
Kitab : Iâ'nah Al Mustafid (karya Syaikh Sholeh Al Fauzan)

PS : Yg sudah di update n dipastikan masih berjalan hanya yg warnanya biru. yg lainnya blm. afwan.. ^_^

Rabu, 21 Mei 2008

Syair budaya

akan kutulis dan kudramakan satu buah cerita paling sedih untuk kukenang...
sebuah perjalanan romantis dari suatu bangsa yang sangat beragam dan begitu besar...

ini adalah roman yang membangunkan masa-masa heroik tentang itu semua...
kebangkitan dari sebuah peradaban yang terkungkung dalam era pengorbanan...

aku lahir dan kita terlahir dalam suasana hati yang senantiasa suka cita...
memorial tentang pengorbanan dan darah habis sudah...
nurani telah mati untuk seyogyanya menghargai tulang-tulang dan darah mereka yang pemberani...

itulah hidup yang tanpa kita sadari telah mengembalikan kita lagi...
sekembalinya kita pada rezim terdahulu...

akankah kita sudi membuka mata, melangkahkan kaki dan bergerak secara perlahan namun pasti...untuk kita dapatkan dan memaknai sebuah arti penting kemerdekaan bangsa...

sebuah kemerdekaan hakiki yang bagai lembaran kertas-kertas dalam hati insani bangsa..
yang tersimpul menjadi satu tali kesatuan...
atas nama agama, bangsa, dan negara untuk hidup yang tentu 'harus' lebih baik....


- ddhewitte, untuk 'BBM murah dan merakyat'-
- testing posting buat blog barunya!!!-

22 mei 2008